PENCEMARAN LIMBAH DOMESTIK ( SAMPAH DARI KEGIATAN SEHARI-HARI) DAN DAMPAK TERHADAP PERAIRAN (BIOTA,EKOSISTEM DAN PESISIR)
Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapat perhatian yang seksama dan cermat. Karena untuk mendapatkan air yang bersih, sesuai dengan standar tertentu, saat ini menjadi barang yang mahal karena air sudahbanyak tercemar oleh bermacam-macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri dan kegiatan-kegiatan lainnya. Dan ketergantungan manusiaterhadap air pun semakin besar sejalandengan perkembangan penduduk yangsemakin meningkat.Di daerah Banjar Ubung Sari, yang polapenyebaran kepadatan penduduknya tidakmerata dan volume penduduk pendatangnyacukup besar, hal ini mengakibatkan makinberkembangnya permukiman-permukimanyang kurang terencana baik dalam bentukkawasan hunian sub standar dan tidak teratur.Dan dengan adanya permukimanpermukimanyang kurang terencana, makadapat mengakibatkan sistem pembuanganlimbah rumah tangga seperti pembuangan
limbah kamar mandi/wc dan dapur tidakterkoordinasi dengan baik, sehingga limbahtersebut dapatmengakibatkan terjadinyapencemaran air tanah yang dapatmengakibatkan terjadinya penyebaranbeberapa penyakit menular. Selainmengakibatkan terjadinya pencemaran airtanah dapat juga mengakibatkan lingkungandi daerah permukiman tersebut menjaditercemar.Oleh karena itu dalam pembuangan limbahdomestik di daerah permukiman tersebutsebaiknya dilakukan pembuatan sistemjaringan pembuangan limbah yang dapatmenampung dan mengalirkan limbah tersebutsecara baik dan benar, agar dapat mencegahterjadinya kontak antara kotoran sebagaisumber penyakit dengan air yang sangat diperlukan untuk keperluan hidup sehari-hari.Oleh karena itu, kualitas dan kuantitas airtanah pada daerah permukiman tersebutharus terjamin, agar dapat digunakan untukkeperluan hidupsehari-hari sesuai dengan standar
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.
Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja – sebagian besar air dipergunakan untuk pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang.
Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.
Sedangkan identifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia air di mana air telah mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging dan lain-lain.
Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.
ANCAMAN PADA EKOSISTEM DAN BIOTA DI LAUT
Global warming adalah penyebab naiknya permukaan laut, merupakan ancaman serius pada populasi biota laut. Pestisida dan obat-obatan yang digunakan dalam pertanian yang pada akhirnya bermuara pada air laut, menimbulkan masalah serius diantaranya mengakibatkan kurangnya oksigen dalam air yang dapat membunuh habitat biota laut dan ikan-ikan.
Perusahaan dan pabrik industri mengalirkan limbah dan materi-materi kimia lainnya ke dalam laut, hal ini turut berperan besar terhadap pencemaran laut.
Tumpahan minyak pada musibah kapal tanker sangat mencemari lautan, disinyalir kejadian ini menimbulkan pencemaran laut yang dahsyat terhadap eksostem laut. Polusi udara bertanggung jawab pada satu sepertiga kontaminasi racun dan bahan-bahan yang dapat masuk ke dalam wilayah perairan pantai dan laut. Biota laut yang telah tercemar seperti ganggang yang telah beracun, cholera, tanaman laut dan telah memasuki wilayah laut dan dapat menimbulkan ketidakseimbangan ekologi laut Ancaman Terhadap
PENGERUH PADA DAERAH PESISIR
Limbah cair bersumber dari pabrik yang biasanya banyak menggunakan air dalam sistem prosesnya. Di samping itu ada pula bahan baku mengandung air sehingga dalam proses pengolahannya air harus dibuang. Air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan untuk pencuci suatu bahan sebelum diproses lanjut.
Air ditambah bahan kimia tertentu kemudian di-proses dan setelah itu dibuang,Semua jenis perlakuan ini mengakibatkan buangan air. Pada beberapa pabrik tertentu, misalnya pabrik pengolahan kawat, seng, besi baja – sebagian besar air dipergunakan untuk pendinginan mesin ataupun dapur pengecoran. Air ini dipompa dari sumbernya lalu dilewatkan pada bagian-bagian yang membutuhkan pendinginan, kemudian dibuang.
Oleh sebab itu pada saluran pabrik terlihat air mengalir dalam volume yang cukup besar. Air ketel akan dibuang pada waktu-waktu tertentu setelah melalui pemeriksaan laboratorium, sebab air ini tidak memenuhi syarat lagi sebagai air ketel dan karenanya harus dibuang. Bersamaan dengan itu dibutuhkan pula sejumlah air untuk mencuci bagian dalam ketel Air pencuci ini juga harus dibuang.
Pencucian lantai pabrik setiap hari untuk beberapa pabrik tertentu membutuhkan air dalam jumlah banyak. Pabrik pengalengan ikan membutuhkan air pencuci dalam jumlah yang relatif harus banyak, Jumlah air terus menerus diperlukan mencuci peralatan, lantai dan lainlain,Karat perlu dicuci sebelum masuk pencincangan dan pada saat dicincang air terus-menerus mengalir untuk menghilangkan pasir abu yang terbawa.
Air dari pabrik membawa sejumlah padatan dan partikel baik yang larut maupun mengendap. Bahan ini ada yangkasar dan halus. Kerap kali air dari pabrik berwarna keruh dan temperaturnya tinggi. Air yang mengandung senyawa kimia beracun dan berbahaya mempunyai sifat tersendiri. Air limbah yang telah tercemar memberikan 577 ciri yang dapat diidentifikasi secara visual dapat diketahui dari kekeruhan, warna air, rasa, bau yang ditimbulkan dan indikasi lainnya.
Sedangkan identifikasi secara laboratorium, ditandai dengan perubahan sifat kimia air di mana air telah mengandung bahan kimia yang beracun dan berbahaya dalam konsentrasi yang melebihi batas dianjurkan. Jenis industri menghasilkan limbah cair di antaranya adalah industri-industri pulp dan rayon, pengolahan crumb rubber, minyak kelapa sawit, baja dan besi, minyak goreng, kertas, tekstil, kaustiksoda, elektro plating, plywood, tepung tapioka, pengalengan, pencelupan dan pewarnaan, daging dan lain-lain.
Jumlah limbah yang dikeluarkan masing-masing industri ini tergantung pada banyak produksi yang dihasilkan, serta jenis produksi. Industri pulp dan rayon menghasilkan limbah air sebanyak 30 m3 setiap ton pulp yang diproduksi. Untuk industri ikan dan makanan laut limbah air berkisar antara 79 m3 sampai dengan 500 m3 per hari; industri pengolahan crumb rubber limbah air antara 100 m3 s/d 2000 m3 per hari, industri pengolahan kelapa sawit mempunyai limbah air: rata-rata 120 m3 per hari skala menengah.
Perkembangan dan laju pertumbuhan manusia semakin meningkat. Akibatnya kebutuhan manusia yang cenderung bersifat antroposentris telah memuci tumbuhnya berbagai jenis industri yang semata-mata hanya menopang kebutuhan manusia.
Pertumbuhan industri yang semakin subur ini terus memacu jumlah pencemaran lingkungan yang disebakan oleh limbah yang dihasilkan oleh setiap industri. Mulai dari industri yang bersifat manufaktur hingga pertanian.
Pembuangan air limbah dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu limbah yang dipersyaratkan. Produk penyaring air / penjernih air kami yaitu Hydro water filter berhasil mengolah limbah rumah tangga (domestik) yang dihasilkan oleh aktivitas di salah satu gedung instansi pemerintah supaya memenuhi baku mutu air limbah domestik berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 112/2003.
Menurut Peraturan Pemerintah RI No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian kerusakan tanah untuk produksi bio massa: “Tanah adalah salah atu komponen lahan berupa lapisan teratas kerak bumi yang terdiri dari bahan mineral dan bahan organik serta mempunyai sifat fisik, kimia, biologi, dan mempunyai kemampuan menunjang kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.”
Tetapi akibat kegiatan manusia, banyak terjadi kerusakan tanah. Di dalam PP No. 150 th. 2000 disebutkan bahwa “Kerusakan / pencemaran tanah untuk produksi biomassa adalah berubahnya sifat dasar tanah yang melampaui kriteria baku kerusakan tanah”.
Dalam rubrik ini kita akan melihat beberapa hal tentang; penyebab pencemaran tanah, dampaknya, dan cara penanggulangannya.
Timbunan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Timbunan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Timbunan sampah bisa menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah bisa timbulkan pencemaran tanah / gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lainnya adalah oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak menjadi racun di permukaan tanah.
Yang menyebabkan lapisan tanah tidak dapat ditembus oleh akar tanaman dan tidak tembus air adalah Sampah anorganik tidak ter-biodegradasi, sehingga peresapan air dan mineral yang dapat menyuburkan tanah hilang dan jumlah mikroorganisme di dalam tanahpun akan berkurang, oleh sebab itu tanaman sulit tumbuh dan bahkan mati sebab tidak mendapatkan makanan untuk berkembang.
Dunia telah kehilangan hampir 20 persen terumbu karangnya akibat emisi karbon dioksida. "Jika tak ada perubahan, kita akan menyaksikan berlipatnya karbon dioksida di atmosfer dalam waktu kurang dari 50 tahun
Global warming (pemanasan global) merupakan salah satu penyebab perubahan dari struktur kimia yang ada di lautan dan proses perubahan ekosistem laut lainnya, dan hal tersebut merupakan ancaman terhadap jutaan spesies biota laut yang tidak dapat bertahan dengan temperatur yang tinggi. Penangkapan ikan yang berlebihan merupakan masalah yang cukup serius di berbagai negara. Banyak para pecinta alam dan para pecinta laut memberikan nasihat dan masukan-masukan untuk menciptakan suasana laut yang dapat melinduingi berbagai mahluk yang ada di laut, tetapi usaha tersebut kelihatannya masih sangat tidak maksimal.
Ancaman terhadap terumbu karang yaitu : Pencemaran minyak dan industri.Sedimentasi akibat erosi, penebangan hutan, pengerukan dan penambangan karang.Peningkatan suhu permukaan laut.Buangan limbah panas dari pembangkit tenaga listrik.Pencemaran limbah domestik dan kelimpahan nutrien.Penggunaan sianida dan bahan peledak untuk menangkap ikan.Perusakan akibat jangkar kapal.
Gundukan sampah yang berasal dari limbah domestik dapat mengganggu/ mencemari karena: lindi (air sampah), bau dan estetika. Gundukan sampah juga menutupi permukaan tanah sehingga tanah tidak bisa dimanfaatkan. Selain itu, gundukan sampah dapat menghasilkan gas nitrogen dan asam sulfida, adanya zat mercury, chrom dan arsen pada timbunan sampah dapat menimbulkan gangguan terhadap bio tanah, tumbuhan, merusak struktur permukaan dan tekstur tanah. Limbah lain seperti oksida logam, baik yang terlarut maupun tidak pada permukaan tanah menjadi racun.
Limbah padat hasil buangan industri berupa padatan, lumpur, bubur yang berasal dari proses pengolahan. Penimbunan limbah padat mengakibatkan pembusukan yang menimbulkan bau di sekitarnya karena adanya reaksi kimia yang menghasilkan gas tertentu.
Dengan tertimbunnya limbah ini dalam jangka waktu lama, permukaan tanah menjadi rusak dan air yang meresap ke dalam tanah terkontaminasi dengan bakteri tertentu yang mengakibatkan turunnya kualitas air tanah pada musim kemarau. Selain itu timbunan akan mengering dan mengundang bahaya kebakaran.
Limbah pabrik kertas yang kerap mencemari Kali Surabaya
Pencemaran air terjadi apabila dalam air terdapat berbagai macam zat atau kondisi (misal Panas) yang dapat menurunkan standar kualitas air yang telah ditentukan, sehingga tidak dapat digunakan untuk kebutuhan tertentu. Suatu sumber air dikatakan tercemar tidak hanya karena tercampur dengan bahan pencemar, akan tetapi apabila air tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan tertentu, Sebagai contoh suatu sumber air yang mengandung logam berat atau mengandung bakteri penyakit masih dapat digunakan untuk kebutuhan industri atau sebagai pembangkit tenaga listrik, akan tetapi tidak dapat digunakan untuk kebutuhan rumah tangga (keperluan air minum, memasak, mandi dan mencuci).
Ada beberapa penyebab terjadinya pencemaran air antara lain apabila air terkontaminasi dengan bahan pencemar air seperti sampah rumah tangga, sampah lembah industri, sisa-sisa pupuk atau pestisida dari daerah pertanian, limbah rumah sakit, limbah kotoran ternak, partikulat-partikulat padat hasil kebakaran hutan dan gunung berapi yang meletus atau endapan hasil erosi tempat-tempat yang dilaluinya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.ask.com/bar?q=Limbah+Cair&page=1&qsrc=6&dm=all&ab=0&u=http%3A%2F%2Fwww.chem-is-try.org%2Fmateri_kimia%2Fkimia-industri%2Flimbah-industri%2Flimbah-cair%2F&sg=SIEmHa05gj%2FvpQ5Puevn08KaxSvVVB2OUylZMj2AKb0%3D&tsp=1274265637736
Tidak ada komentar:
Posting Komentar